Jumat, 26 Maret 2010

Memegang Teguh Jatidiri Bangsa

Wira online, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro didampingin Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi A Mallarangen membuka acara Seminar Pendidikan Ketahanan Nasional Untuk Pemuda (Tannasda) Angkatan IV Tahun 2010 di Kantor Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Jum’at (19/30) dengan tema “Meningkatkan kualitas kepemimpinan dan wawasan kebangsaan pemuda dalam menghadapi daya saing di era global”. Yang dihadiri peserta sebanyak 60 orang terdiri dari 33 orang pemuda dan perwakilan dari seluruh propinsi serta 27 orang perwakilan dari aktivis organisasi kepemudaan tingkat pusat dan berlangsung dari tanggal 19 Maret 2010 sampai dengan 31 Maret 2010

Dalam memberikan kuliah perdana Menhan mengatakan kepada Peserta Seminar dalam menghadapi tantangan dan ancaman pada perkembangan era globalisasi sekarang ini, pemuda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa diminta untuk tetap terus mempertahankan dan memegang teguh jati diri bangsa dan terus tetap memegang teguh empat pilar yang mendasari suatu wawasan kebangsaan antara lain Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan UUD 1945. Menhan juga mengungkapkan “Nilai-nilai intrinsik atau jati diri bangsa itu tidak boleh berubah, itu nilai-nilai yang tetap yang harus kita pegang teguh dalam perjalanan hidup kita”

Lebih lanjut Menhan mengatakan, wawasan kebangsaan mengandung tuntutan untuk tetap setia kepada jati diri bangsa yaitu mengembangkan prilaku sebagai bangsa yang meyakini nilai-nilai budayanya yang lahir dan tumbuh sebagai penjelmaan dari kepribadiannya. Nilai-nilai budaya tersebut merupakan jati diri bangsa yang perlu dipertahankan dari waktu ke waktu.

Tentang potensi ancaman saat ini, Menhan menjelaskan bahwa potensi ancaman terbesar saat ini justru adalah ancaman nir militer antara lain ancaman ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. “Jadi kita harus bila memilah-milah, bahwa kedepan ancamannya itu tidak banyak lagi ancaman militer tetapi ancaman non militer, dan itu perlu disikapi oleh saudara-saudara sebagai pewaris atau generasi pewaris”, ungkap Menhan.

Sementara itu, dalam sambutan pembukaannya Menpora berharap, organisasi kepemudaan dapat berada di garis depan dalam hal ketahanan negara dan bela negara dalam berbagai bidang. Walaupun organisasi kepemudaan mempunyai bendera, warnanya dan kadang-kadang garis politiknya berbeda-beda, tetapi semua adalah bagian dari merah putih, bangsa Indonesia, satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.

Sedangkan Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda selaku Penanggung Jawab Kegiatan mengatakan, kegiatan Pendidikan Tannasda ini telah berlangsung sejak tahun 2007 dan dilakukan melalui sinergi antara Kemenpora, Kemhan, Kemdiknas dan Lemhannas.

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka upaya membangkitkan, menjaga dan meningkatkan jiwa nasionalis di kalangan pemuda. Bentuk kegiatan Tannasda adalah seminar atau pembekalan, ceramah ceramah kuliah, studi lapangan ke salah satu negara di Asean, kunjungan –kunjungan dan diakhiri dengan penulisan ilmiah.

Sesuai dengan tema yang diambil yatu “Meningkatkan kualitas kepemimpinan dan wawasan kebangsaan pemuda dalam menghadapi daya saing di era global”, maka diharapkan Pendidikan Tannasda mampu melahirkan pemuda pemimpin yang memiliki kualitas kepemimpinan yang handal dengan wawasan kebangsaan dalam bingkai NKRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar